LAMANINDO.COM, BAUBAU – Sebanyak 16 perempuan di Kota Baubau diwisuda setelah menyelesaikan program Akademi Paradigta Indonesia (API), sebuah inisiatif pendidikan dan pelatihan yang difasilitasi oleh Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA).
Program Akademi Paradigta Indonesia (API) merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda melalui Yayasan PEKKA, yang dirancang untuk memberdayakan perempuan melalui pembelajaran tentang kepemimpinan dan kewirausahaan.
API adalah program terstruktur yang menggabungkan pembelajaran teori, praktik lapangan, dan tugas akhir. Peserta program ini berhasil menyelesaikan modul kewirausahaan selama tiga bulan dengan bimbingan dari empat mentor. Sebelum wisuda, setiap peserta diwajibkan menyusun karya tulis ilmiah sebagai tugas akhir untuk memenuhi syarat kelulusan.
Apresiasi dari Pemerintah Kota Baubau
Prosesi wisuda dihadiri oleh Staf Ahli Wali Kota Baubau, Ruslan RZ, yang mewakili Pj Wali Kota. Ia menyerahkan sertifikat kepada para wisudawati dan menyampaikan apresiasi atas program yang dinilai mendukung pemberdayaan perempuan, khususnya di sektor ekonomi.
“Pemerintah Kota akan terus mendukung program PEKKA melalui dinas-dinas terkait, seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan, Dinas Koperasi, dan Dinas Ketahanan Pangan. Kolaborasi ini penting untuk meningkatkan peran perempuan dalam pengembangan UMKM dan kewirausahaan,” ujar Ruslan.
Sejumlah pejabat lainnya turut hadir, termasuk Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, perwakilan PKK, serta camat dan lurah dari wilayah setempat.
Meningkatkan Peran Perempuan dalam Ekonomi Lokal
Netty Rusli, salah satu mentor API, menjelaskan bahwa peserta yang lulus tahun ini berasal dari empat kelurahan di Kecamatan Wolio, yaitu Bataraguru, Wangkanapi, Kadolokatapi, dan Bukit Wolio Indah. Meski awalnya terdapat 30 peserta, hanya 16 yang berhasil menyelesaikan program ini karena berbagai kendala.
“Setelah wisuda, peserta diharapkan mampu menjalin kemitraan dengan pemerintah kelurahan untuk mengembangkan inovasi ekonomi berbasis potensi lokal,” jelas Netty.
Mentor lainnya, Hasna, menambahkan bahwa sejak dua tahun terakhir, Akademi Paradigta di Kota Baubau telah meluluskan 50 peserta. Wisuda kali ini merupakan angkatan kedua, setelah sebelumnya 34 peserta berhasil lulus pada 2023.
Program Nasional untuk Pemberdayaan Perempuan
Program Akademi Paradigta Indonesia merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda melalui Yayasan PEKKA. Para peserta mengikuti enam modul pembelajaran, mencakup kepemimpinan, kewirausahaan, hingga tugas akhir berupa karya tulis.
Wisuda ini juga menjadi bagian dari prosesi nasional yang diikuti oleh 1.541 lulusan dari 46 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Program ini terbagi dalam dua kategori kerja sama: PEKKA-Inklusi dengan 559 lulusan dari 26 kabupaten/kota, dan PEKKA-Power-Up dengan 982 lulusan dari 35 kabupaten/kota.
Dengan berbekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, para lulusan diharapkan dapat berkontribusi sebagai penggerak ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan keluarga serta masyarakat. (adm)