Ratusan Hektar Sawah di Kota Kendari Terancam Kering Akibat Kemarau

0
182
Kondisi Lahan Di Area Persawahan Amohalo kota Kendari Yang Mulai Mengalami Kekeringan

LAMANINDO.COM, BAUBAU- Musim Kemarau yang di sertai el nino yang melanda wilayah Sulawesi tenggara (Sultra) mulai berdampak pada sektor pertanian di daerah ini.

Khusus di kota Kendari dampak musim kemarau yang di barengi el nino berdasarkan pengamatan BPP Kecamatan Baruga periode Oktober 2023 menyebutkan terdapat sekitar 210 hektar lahan persawahan mengalami kekeringan.

Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari Sahuriyanti Meronda menyebutkan, kekeringan ini menyebabkan tanaman padi menjadi kerdil, kuning kecoklatan, daun menggulung hingga terbakar, anakan berkurang, pertumbuhan bulir tidak maksimal hingga biji hampa.

“Rencana Panen pada Akhir Oktober hingga September 2023 dengan Resiko PUSO seluas 28 Hektar (data pengamatan per awal Oktober 2023) dengan peluang gagal panen akan bertambah hingga akhir Oktober 2023,” tutur Sahurianto, di Kendari, Jumat (13/10/2023).

Ia juga menjelaskan, untuk menangani persoalan tersebut, pihaknya akan memaksimalkan suplai air melalui Pompanisasi untuk memenuhi kebutuhan air pada areal seluas 210 ha yang terdampak. Namun masih dibutuhkan Mesin Pompa Air, Alkon untuk mengurangi, antisipasi luasan gagal panen yang berpeluang semakin bertambah.

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau berakhir di sebagian Indonesia mulai akhir Oktober 2023, Namun keragaman iklim, menyenangkan, musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh Indonesia dan Musim penghujan diperkirakan dimulai November 2023 dan puncaknya akan terjadi pada Januari-Februari 2024 pada beberapa wilayah Indonesia dan Fenomena El-Nino masih akan bertahan dan berangsur berakhir pada bulan Februari-Maret 2024 seiring datangnya musim hujan.(**)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini