LAMANINDO.COM, BIMA- Muhaimin, anak pertama dari enam bersaudara Bapak Suharto dan Ibu Kibitiah, berasal dari keluarga sederhana di desa Karumbu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima. Tumbuh bersama lima saudara, Muhaimin belajar tentang pentingnya bekerja keras dan bertanggung jawab terhadap keluarganya.
Perjalanan kariernya dimulai ketika ia merantau ke Jakarta untuk bekerja di pabrik tekstil selama beberapa tahun.
Pulang ke kampung halaman menandai awal kisah suksesnya. Muhaimin memulai karir dengan semangat berwirausaha, awalnya bekerja dalam industri dedak. Dari pengalaman ini, ia mendapatkan wawasan berharga yang membawanya mendirikan UD BINTANG TIMUR. Usaha ini fokus pada kebutuhan pokok, mengeksplorasi dedak, jagung, kacang tanah, dan produk pertanian lainnya langsung dari petani lokal. Langkah berani Muhaimin ini memicu diskusi positif dalam masyarakat.
Menjadi seorang pebisnis, Muhaimin menyadari risiko yang terlibat. Beroperasi di lingkungan bisnis yang melayani kebutuhan harian masyarakat, khususnya petani, memperkuat komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Muhaimin seimbangkan usahanya dengan bekerja sebagai karyawan di kantor kehutanan desa, kini ia mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Bima dari partai Hanura, wilayah Dapil 6 meliputi Kecamatan Langgudu, Lambitu, Wawo, Belo dan Palibelo.
Di Desa Karampi, Ayah 2 anak ini memulai usaha untuk mendukung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia terjun ke bisnis pengecer pupuk dan obat-obatan pertanian untuk meringankan beban mendapatkan kebutuhan tersebut di Karampi dan sekitarnya. Hasil pertanian dari masyarakat dijualnya di daerah lain dan diproses di pabrik giling untuk mempermudah proses produksi.
Dengan niat tulus untuk berkontribusi lebih jauh, Muhaimin bercita-cita maju sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Bima periode 2024-2029. Tujuannya jelas – meningkatkan kesejahteraan di empat desa di Langgudu Selatan ( desa Karampi, desa Sarae Ruma, desa Waduruka, dan desa Pusu) dengan total pemilih potensial 4047 wajib pilih, dengan harapan niat baiknya diterima oleh Allah SWT.
Tinggal enam tahun di tengah masyarakat Karampi, Muhaimin melihat tantangan yang dihadapi warga, terutama dalam transisi dari minyak tanah bersubsidi ke gas elpiji 3 kilogram. Sebagai respons, ia mengambil inisiatif menjadi agen gas elpiji 3kg, dengan harapan meringankan beban masyarakat setempat.
Perjalanan Muhaimin dari desa ke puncak kewirausahaan dan politik mencerminkan keteguhan, tekad, dan komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat.(**)